Living in Pandemic COVID-19
Hi hampa, pejam celik pejam celik dah dekat setahun kan kita hidup dalam keadaan Pandemic Covid-19 ni. Mula-mula kita PKP bulan Mac 2020, lani dah Januari 2021, beberapa hari lepas adalah birthday sis yang ke 34. Sis rasa tu birthday yang paling sunyi sepanjang hidup sis and I don't even eat a birthday cake. Tak da mood pun nak makan kek.
I'm not sure either you all aware that I live alone in a 3 bedroom apartment. Before Covid, life is lonely but still fun. I'm a type of person who live in a group (macam biri-biri) hehe. So selalunya lepas balik kerja, sis akan window shopping or have my own sweet time makan-makan or jalan kat pantai tengok ombak and orang-orang yang melepak di sana. Sis sejenis yang suka tegur & senyum pada orang. Kalau jumpa kawan-kawan, I enjoyed physical touch like hand shake & hugs.
Semuanya berubah dengan Covid.. Sekarang nak window shopping pun kena fikir 1000 kali sebab takut berada dalam ramai & we never know one of us might be the carrier. Makan di luar apatah lagi, sebab kena buka mask & expose yourself for a long period until you finish your meal. You can't even shake hand, so lets not talk about giving a hug. Sometimes I forgot when was the last time that I touch a human..
Ada satu cerita yang sis rasa bangang sangat. Sis p McD, then the cashier wanted to return my change (selalu guna card, tapi hari tu kena guna cash), she accidentally touch my hand and it come across my mind "Eh! I touch a humannnnn".. LOL
All in all, nak atau tak, Covid is changing our way of life. Sebelum Covid, jarang kita nampak orang-orang berniaga di jalan-jalan masa lampu trafik bertukar merah. Situasi ni sis cuma nampak masa sis di Indonesia, Filipin. Sekarang, ramai yang hilang pekerjaan & berusaha untuk kelangsungan hidup. So for those who are not affected, lets us share our rezki with those in need.
I'm tired of wearing mask. Tired of social distancing. Tired of being alone. But I do believe whatever happened, Allah is just testing our faith.
"Allah tidak memikulkan tanggungjawab kepada seseorang, melainkan sesuai dengan kemampuannya. Untuknyalah hasil (pahala) amal baik dan dia pulalah yang akan menderita dari kejahatan yang dilakukannya. (Mereka berdoa), "Wahai tuhan kami, janganlah engkau menghukum kami jika kami terlupa atau tersalah. Wahai tuhan kami, janganlah engkau pikulkan di bahu kami dengan beban yang berat(yang kami tidak sanggup memikulnya) sebagaimana Engkau pikulkan pada umat-umat sebelum kami .Wahai tuhan kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah dan kurniakanlah rahmat kepada kami. Engkau pembela kami, maka bantulah kami untuk mengalahkan kaum kafir" (QS. Al-Baqarah: 286)
So, lets stay strong! whoever facing the same problem as me, remember that you are not alone. Keep in touch with your family and friends virtually. Have hope and faith in Allah. May all the blessing in this world be with us.
Signing Off ~
Comments
Post a Comment